Pelarian Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terhadap BLT (Bantuan Langsung Tunai)

http://www.deviantart.com/art/Missile-Oil-Rig-203364525
Hasil diskusi yang diadakan departemen riset dan kajian ForSEI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan tema "Pelarian Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terhadap BLT (Bantuan Langsung Tunai)"  pada tanggal 10 Mei 2013 pukul 16:00 bertempat di selasar laboratorium Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Diskusi yg dihadiri 15 orang dan dengan format diskusi pro-kontra ini menghasilkan beberapa kesimpulan:


Pro
Kontra
Pendapat pertama:

Subsidi BBM dianggap tidak tepat sasaran seehingga banyak masyarakat yang  menggunakan BBM secara boros dan pada akhirnya akan memberatkan pemerintah.
Pendapat pertama:

Jika BBM tidak disubsidi akan menyebabkan inflasi dan membuat harga naik. Dan hal tersebut adalah tindakan yang tidak pro rakyat.
Sanggahan pertama:

dikarenakan naiknya BBM itu masyarakat dituntut untuk kreatif dalam hal ini untuk mencari energi alternatif selain BBM dan BLT diberikan guna mengurangi adanya kejutan akibat kenaikan BBM

Dan juga jadi tugas pemerintah untuk memperbaiki lagi sarana dan prasarana baik kesehatan, pendidikan, dan transportasi

Sanggahan pertama:

Jika masyarakat diberikan BLT sama saja pemerintah mendidik masyarakatnya untuk bermalas-malasan dan nantinya masyarakat indonesia akan ketergantungan pada BLT

Dan apakah bisa dijamin bahwasannya dana BLT tidak dikorupsi?? Dan sudah bukan menjadi rahasia umum bahwasannya duit BLT itu setiap turun dari satu instansi ke instansi lain (dari pemerintah pusat k pemda dan akhirnya sampai ke masyarakat) pasti ada "duit yang mampir"

Kenaikan BBM dan pemberian BLT ini disinyalir adanya kepentingan politik menjelang pemilu
Sanggahan kedua:

Untuk mengurangi korupsi pemerintah dapat bekerja sama dengan media dengan cara mencantumkan besarnya BLT yang diterima masayarakat sehingga jika BLT yang diterima kurang dapat mengadukannya ke pihak yang berwenang dan juga harus diawasi pemberian BLT agar tepat sasaran dan pemerintah pun harus menentukan standar dan membuat kriteria masyarakat yang miskin


Memang ada pihak-pihak yang berpikiran bahwasannya BLT disinyalir untuk kepentingan politik akan tetapi dana BLT diberikan guna mengurangi guncangan masyarakat akibat dari kenaikan BBM

Dan nantipun masyarakat akan terbiasa dengan adanya kenaikan BBM sperti jaman megawati dulu. Dan melihat diluar jawa pun harga BBM jauh diatas harga BBM di jawa dan itu disinyalir pemberian subsidi BBM tidak merata masyarakat luar jawa pun tidak begitu memperdulikannya.
Sanggahan kedua:

Mengenai harga BBM diluar jawa yang harganya melambung tinggi dibandingkan harga BBm dijawa karena perputaran uang disana kecil. Dan disana pun gaji para pegawainya diatas rata-rata pegawai jawa sehingga dengan biaya BBM tinggi tidak masalah





Diakhir sesi kami merumuskan beberapa solusi untuk fenomena ini antara lain:
Solusi
Kembangkan teknologi agar rakyat indonesia dapat secara swadaya dalam menikmati BBM. Jika kita terus seperti ini kita tidak akan menikmati kemerdekaan tetapi tetap dijajah tetapi dengan cara peng-eksploitasi-an Sumber Daya Alam

Menaikan harga BBM secara step by step dan tidak serta-merta menaikkan Rp.1500 tetapi mungkin 500 dulu lalu 500 lagi dan seterusnya. Hal ini dilakukan guna meminimalisir adanya kejutan yang tiba-tiba.

Alokasi subsidi harus terus dipantau agar tidak menyeleweng dari apa yang sudah dicanangkan pemerintah.

Pengawasan terhadap masuknya kendaraan bermotor guna membatasi penggunaan BBM.




1 Response to "Pelarian Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terhadap BLT (Bantuan Langsung Tunai)"

  1. Salam kenal, saling sharing ya, mampir ke blog saya http://shandydwifernandi.com "Better Future with Islamic Economic"

    BalasHapus